Header Parasali

Anggah-ungguhing basa Bali adalah istilah untuk tingkatan-tingkatan bahasa dalam bahasa Bali, yang pemakaiannya telah diresmikan dalam Pesamuhan Agung (Loka Karya) Bahasa Bali III tahun 1974 di Singaraja. Sebelumnya ada beberapa istilah untuk menyebutkan tingkatan-tingkatan bahasa dalam bahasa Bali, antara lain: Masor Singgih atau Sor Singgih Basa, Kasar-Alus, Undag-undagan Basa, dan Warna-warna Bahasa (Suasta: 14). Dari beberapa istilah trsebut, yang paling sering kita dengarkan dan sering diucapkan masyarakat suku Bali sampai sekarang adalah Sor Singgih Basa.

Berdasarkan tatacara pembentukan anggah-ungguhing basa Bali, maka yang paling mendasar untuk dipahami dalam usaha meningkatkan kemampuan berbicara dengan bahasa Bali adalah perbedaan rasa bahasa kata-kata bahasa Bali. erdasarkan nilai rasanya, secara umum kosakata bahasa Bali dibedakan atas kata atau kruna alus dan kata atau kruna nenten alus.

Sumber:
Suwija, I Nyoman. 2018. Kamus Anggah-Ungguh Kruna Bali – Indonesia dan Indonesia – Bali. Denpasar: Pelawa Sari

I. KRUNA ALUS

KRUNA ALUS SINGGIH (ASI)

Menghormati orang yang patut dihormati. Perbedaannya dengan kruna Ami, bahwasanya Kruna Asi pasti mempunyai bentuk andap, juga mempunyai bentuk alus sor (Aso).

KRUNA ALUS MADIA (AMA)

Halus yang menengah, kata-kata yang bahasanya berada di antara alus singgih (Asi) dan alus sor.

KRUNA ALUS SOR (ASO)

Kata-kata yang mempunyai nilai rasa halus atau menghormat, dipakai merendahkan diri atau merendahkan orang lain yang status sosialnya lebih rendah.

KRUNA ALUS MIDER (AMI)

Dipakai menghormat (nyinggihang sang singgih) dan juga dipakai merendahkan golongan bawah (ngesorang sang sor)

II. KRUNA NÉNTEN ALUS

KRUNA MIDER

Kata bahasa Bali yang mempunyai bentuk hanya satu, tidak mempunyai bentuk alus singgih, alus sor, atau alus mider, serta tidak mempunyai bentuk lainnya, sehingga boleh kemana-mana (maideran) di dalam percakapan

KRUNA ANDAP

Kata-kata yang nilai rasanya biasa, lepas hormat atau andap (rendah), tidak halus dan tidak kasar. Kata-kata tersebutlah yang membentuk kalimat-kalimat andap. Dipakai berbicara oleh orang-orang yang berkasta sama atau sama status atau kelahirannya.

KRKRUNA KASAR

Kata bahasa Bali yang rasa bahasannya jelek (kaon). Kata-kata kasar dipakai untuk membentuk komunikasi kasar

ANGGAH UNGGUHING KRUNA

NoAndapASIASOAMI/MIDERIndonesia
Tidak ada data

BASA ALUS ANGGA SARIRA

NoAndapAlusIndonesia
Tidak ada data
Tut Wuri HandayaniBalaiDuta Bahasa Bali

Jalan Trengguli I No. 34 Tembau Denpasar – 80238

Telp. : (0361) 461714 / Faximilie : (0361) 463656

Senin - Jumat 07.30 - 16.00 Wita | Sabtu & Minggu Tutup

balaibahasa.bali@kemdikbud.go.id

Kunjungi Kami !

© 2024 | Balai Bahasa Provinsi Bali